Pertolongan Pertama pada Hewan Kesayangan yang Mengalami Kecelakaan

Kecelakaan tentu saja dapat membahayakan, bahkan menyebabkan kematian, terlebih kalau terjadi perdarahan atau kesulitan bernafas. Kesulitan bernafas berarti terjadi kekurangan oksigen (O2) dan di dalam darah terdapat banyak zat asam arang (CO2). CO2 merupakan racun yang sangat cepat mematikan.

Volume darah dalam tubuh hewan kesayangan (anjing, kucing, kelinci, marmut / GP) terbatas sedangkan di dalam darah terdapat air, protein, mineral, dan zat lain yang dibutuhkan oleh tubuh. Bila terjadi kehilangan darah, berarti terjadi kehilangan zat dalam tubuh. Oleh karena itu, kecelakaan harus cepat bertindak bukan dengan kebingungan dan panik.

@ Lecet
Lecet juga disebut luka ringan(superficial wound), yaitu luka berdarah ataupun tidak yang hanya mengenai jaringan luar saja seperti luka di kulit yang tidak sampai pada jaringan otot atau tulang. Luka seperti ini biasanya disebabkan oleh terserempet kendaraan atau jatuh dan terseret. Biasanya pada bagian luka lecet ini selalu dijilati oleh hewan kesayangan anjing atau kucing.
Upaya pertolongan pertama dapat dilakukan dengan cara mengamankan hewan kesayangan di tempat tenang dan memeriksa dengan teliti keadaan lukanya. Selanjutnya luka dicuci dengan larutan antiseptik. Hewan yang menjilati luka sebaiknya dibiarkan saja karena merupakan perilaku membersihkan luka dengan air liur yang secara alami mengandung antibiotik, antiseptik, dan enzim.

@ Perdarahan
Perdarahan diartikan sebagai keluarnya darah dari sistem peredaran darah. Sistem peredaran darah terdiri dari pembuluh darah arteria dan pembuluh darah vena. Kalau keluarnya dari pembuluh darah arteria maka darah akan memancar seperti disemprotkan karena berasal dari jantung yang sedang memompa (sistole). Sementara kalau dari pembuluh darah vena maka keluarnya darah akan lebih lambat. Warnanya pun lebih gelap (merah kebiruan).
Darah yang keluar dari tubuh disebut perdarahan luar sedangkan darah yang tidak keluar dari tubuh disebut perdarahan dalam. Baik perdarahan luar maupun perdarahan dalam, akibatnya akan sama saja karena darah yang keluar dari pembuluh darah sudah tidak dapat berfungsi lagi. Biasanya perdarahan dalam terjadi pada organ otak, hati, ginjal, paru-paru, usus, dan bagian dalam tubuh lainnya.

Ő Perdarahan pada kaki
Perdarahan pada kaki merupakan salah satu jenis perdarahan bagian luar. Meskipun hanya perdarahan bagian luar tubuh, tetapi kalau terjadi di kaki depan maupun belakang harus diwaspadai. Ini disebabkan terdapat banyak pembuluh darah yang besar pada kaki. Bila berasal dari pembuluh darah seperti ini maka perdarahan dapat menjadi sangat serius. Perdarahan harus segera dihentikan karena dapat menyebabkan kehabisan darah dan akhirnya hewan shock atau mati. Upaya pertolongan pertama pada hewan yang mengalami perdarahan di kaki dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu cara balutan tekan dan pemberian tourniquet.

ő Perdarahan pada daun telinga
Luka dan perdarahan pada telinga dapat sangat membahayakan. Trauma fisik pada daun telinga dapat menyebabkan perdarahan hebat karena daun telinga berkulit tipis, bertulang rawan yang lunak, dan banyak pembuluh darah besar. Di samping itu, daun telinga hewan selalu digerak-gerakkan dengan cara menggelengkan kepalanya atau sering digaruk dengan kuku kaki depan maupun belakang. Oleh karena itu, luka di telinga akan lama sembuh, bahkan sering terjadi perdarahan.
Trauma sering dialami hewan kesayangan anjing dan kucing bertelinga panjang dan lebar. Terkadang telinga jenis anjing Doberman dan Boxer dipotong untuk menghindari kecelakaan telinga. Ini disebabkan anjing tersebut umumnya hiperakif sebagai penjaga dan pemburu.
Selain itu, daun telinga mudah menjadi sasaran garukan kaki depan atau belakang. Dalam berkelahi pun daun telinga mudah menjadi sasaran gigitan. Luka dan perdarahan pada daun telinga anjing dan kucing pun umumnya lama sembuh karena selalu digerakkan sehingga perdarahan sering terjadi berulang.
Upaya pertolongan pertama dapat dilakukan dengan membalut luka selama 24 jam. Bila setelah 24 jam perdarahan berhenti lakukan perawatan luka. Namun, bila masih berlanjut, segera hubungi dokter hewan atau klinik hewan.

ő Perdarahan pada hidung
Perdarahan pada hidung (epistaxis) yang sehari-hari disebut mimisan pun dapat terjadi pada hewan. Mimisan dapat terjadi pada satu atau dua lubang hidungnya (nostrils). Penyebab mimisan dapat karena trauma, infeksi, atau adanya lipas (lintah) di dalam lubang hidung.
Upaya pertolongan pertama pada hewan kesayangan dapat dilakukan dengan 3 cara, yaitu dikompres dengan es batu, ditekan dengan bola kapas atau kasa steril, maupun disumpal dengan daun sirih.
Pengompresan dengan es dilakukan pada bagian atas jembatan hidung, yaitu di bagian atas antara kedua lubang hidungnya. Cara lain ialah ditekan dengan bola kapas (kapas yang dibentuk seperti bola kecil) atau kasa steril ke lubang hidung. Namun, perlu diperhatikan, bola kapas atau kasa steril jangan sampai masuk ke lubang hidung karena dapat menyebabkan kesulitan bernapas.
Secara tradisional, penderita mimisan dapat ditolong dengan menyumpalkan remasan daun sirih karena daun sirih mengandung zat koagulan (penggumpal). Remasan daun sirih ini pun dapat diberikan ke bola kapas atau kasa steril, lalu ditekankan ke lubang hidung. Bila dalam waktu 20-30 menit masih terjadi perdarahan, segera hubungi dokter hewan atau klinik hewan.

ő Perdarahan pada bagian dalam tubuh
Adanya perdarahan di dalam tubuh hewan kesayangan sering kali tidak diketahui pemiliknya. Ini disebabkan perdarahan dalam tubuh memang tidak tampak darah keluar. Namun, untuk mengetahuinya perlu diketahui gejala adanya kemungkinan perdarahan dalam tubuh hewan kesayangan.
Umumnya gejala yang tampak antara lain selaput lendir hidung, gusi, lidah, dan mata menjadi pucat pasi; tubuh menjadi sangat lemah dan lemas; hewan sulit bernapas (tersengal-sengal); detak nadi sangat cepat; serta terkadang ada tanda-tanda shock. Upaya pertolongan pertama diarahkan untuk mengatasi gejala tersebut seperti memberikan napas buatan. Setelah itu, segera bawa hewan kesayangan tersebut ke dokter hewan atau klinik hewan untuk mendapatkan pertolongan intensif.

SURAT TANDA REGISTRASI VETERINER (STRV) NASIONAL  1.02.005901.04.2016.005825

SERTIFIKAT KOMPETENSI DOKTER HEWAN NASIONAL PDHI (Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia) (Lulus) 1.02.2009.010615.04-16.04.2016/KDHI