Parvovirus (muntaber dogy)

  Canine parvovirus sangat menular dan disebabkan oleh virus yang sangat resisten di lingkungan rumah. Penyakit anjing ini menyebabkan gastroenteritis parah dan sering kali menyebabkan komplikasi pendarahan. Jika anjing betina terkontaminasi selama kebuntingan, virus ini akan memengaruhi janinnya saat berkembang. Virus ini tidak dapat berplikasi sendiri, dan akibatnya harus menggunakan sel lain untuk membantunya berkembang biak. Pada anak-anak anjing, canine parvovirus akan mengkolonisasi sel-sel saluran pencernaan karena mereka beregenerasi dengan laju yang cepat. Canine parvovirus ini bisa berakibat fatal dan merupakan penyakit yang terus memengaruhi populasi anak anjing. Apa saja gejala virus parvo pada anjing? Anak anjing atau anjing dengan canine parvovirus akan menunjukkan berbagai gejala yang berbeda. Anda harus selalu memperhatikan: ·         Demam ·         Kelesuan ·         Diare (mungkin berdarah) ·         Muntah ·         Dehidrasi ·         Penurunan

Mewaspadai penyakit virus yang berbahaya pada dogy & kucing

Semboyan “mencegah lebih baik daripada mengobati”masih relevan untuk selalu diingat. Mencegah adalah upaya yang mudah, murah, dan efektif. Sementara mengobati adalah upaya yang sulit, merepotkan, mahal, dan belum tentu menolong.
Menyaksikan hewan kesayangan sakit merupakan faktor stress tersendiri bagi pemiliknya. Oleh karena hewan kesayangannya menderita, siklus kegiatan pemiliknya sehari-hari seperti bekerja, makan dan tidur ikut terganggu sehingga akibatnya dapat stres. Terlebih lagi kalau penyakitnya sangat menular dan berbahaya sehingga dapat berakibat fatal bagi hewan padahal sebenarnya untuk mencegah sangat mudah, yaitu dengan melakukan vaksinasi yang diulang lagi setiap setahun sekali. Tidak sulit menyediakan waktu setahun sekali untuk melakukan vakksinasi bagi hewan kesayangan Anda.
Pada permulaannya, segala dan tanda umum suatu penyakit adalah sama seperti suhu badan tinggi, tidak ada nafsu makan , mencret, dan muntah sedangkan gejala khasnya belum muncul. Itulah sebabnya dokter hewan di klinik hewan perlu melengkapi data pasiennya dengan penunjang medis melalui pemeriksaan labolatorium sehingga perlu waktu untuk mengetahui penyebabnya. Pada tingkat inilah klien dokter hewan seringkali mengeluh karena tidak diberi tahu jenis penyakitnya atau kalaupun diberi tahu sering berbeda antara dokter yang satu dengan yang lainnya.
Pada tulisan ini akan dikemukakan secara singkat gejala, pengobatan, dan pencegahan beberapa jenis penyakit menular terpenting pada anjing dan kucing. Dengan mengetahui gejala dan tanda-tanda penyakit pada hewan maka hal itu sudah merupakan tindakan P3K. Bila diketahui gejala tersebut merupakan akibat dari penyakit yang sangat berbahaya, Anda dapat denga segera membawa hewan tersebut ke klinik hewan untuk diberi pengobatan.


A.Distemper Anjing (Dog Distemper)
Distemper anjing (canine distemper) disebabkan oleh virus dari golongan paramyxoviridae. Virus ini ada dimana-mana dan mencemari udara, makanan, minuman dan lingkungan. Anjing yang menderita malnutrisi, banyak kutu dan cacingan mudah terserang distemper. Anjing dari gejala umum, terlebih anak anjing akan lebih rawan dan menyebabakan tingkat kematian tinggi akibat penyakit distemper anjing.
1.gejala dan tanda
Gejala permulaan adalah demam (dapat mencapai 40-42oC), depresif, tidak ada nafsu makan, batuk, mencret (kadang berdarah), cermin hidungnya kering dan berkerak, dan keluar belek dari mata. Teracak ujung jari di bawah kuku (telapak kaki) menjadi kering, keras, dan tajam sehingga penyakit ini pun disebut hardpad disease. Anjing yang lebih tua (karena mempunyai kekebalan alami) atau yang pernah mendapat vaksinasi distemper (tetapi sudah kadaluarsa) terkadang dapat mengtaasi stadium ini.
Pada umumnya anjing memperlihatkan gejala-gejala gangguan syaraf Karena virus penyebabnya memang masuk ke dalam jaringan syaraf. Pada stadium ini anjing akan menjadi cacat. Gangguan syaraf lainnya adalah lemah, otot bergetar, sempoyongan, mulut dan lidah selalu mengecap, kejang, hingga menjadi lumpuh. Akibat gejala lumpuh inilah distemper diidentikan dengan polio pada manusia.
Belum ada obat-obatan untuk membunuh virus penyebab distemper anjing sehingga upaya pengobatannya pun hanya ditunjukan untuk menjaga hewan agar tidak terjadi komplikasi karena infeksi sekunder. Upaya tersebut adalah memberikan infuse, antibiotik spektrum luas, roborrantia (mineral dan vitamin) serta gizi yang baik. Selain itu, penderita pun dapat diberikan serum (homoserum) dan dibantu dengan terapi simptometik (pemberian obat berdasarkan gejala yang diperlihatkan) seperti menghilangkan gejala batuk dan mencret.
Tindakan pencegahan paling murah dan efektif adalah vaksinasi distemper secara teratur sejak anjing berumur 6, 8, dan 12 minggu, lalu diulang setiap tahun. Bila anjing di pertama umur 12 minggu, sebaiknya pengulangannya dilakukan 4 minggu kemudian. Selanjutnya vaksinasi diteruskan setiap tahun sekali.
Vaksinasi harus dilkukan oleh dokter hewan Karena profesinya dilindungi oleh undang-undang dan diberi hak. Anjing yang telah divaksinasi akan diberikan serifikat vaksinasi yang berisi identitas anjing, nama vaksin, tanggal vaksinasi, serta nama, tanda tangan, dan stempel dokter hewan.
Virus distemper tidak tahan hidup di luar tubuh dan lingkungan. Mungkin sebulan setelah penderita distemper disingkirkan atau mati, di lingkungan tersebut sudah tidak ada lagi virus yang hidup. Namun demikian, semua peralatan dan kandang bekas korban distemper harus didesinfektan terlebih dahulu sebelum dipergunakan lagi. Kalau akan memelihara atau memasukan anjing baru ke suatu wilayah, sebaiknya mintakan dahulu vaksinasi distemper minimal 2 minggu sebelumnya.


b. Distemper kucing (Cat Panleucopenia)
Distemper kucing (panleucopenia) atau juga disebut radang usus menular (feline infectious enteritis) atau feline agranulocytosis. Penyakit ini disebabkan oleh virus golongan parvoviridae (panleukopenia) yang mengakibatkan penyakit radang alat pencernaan. Tingkat kematian distemper kucing ini sangat tinggi, terutama di antara kucing muda.
Kucing yang terserang penyakit ini awalnya menderita demam dengan suhu badan 41-42oC, depresi hebat, muntah, mencret, dehidrasi, dan nyeri lambung.
Pengobatan dan perawatan ditujukan untuk mengatasi dehidrasi dan infeksi sekunder, yaitu diberi anti biotik spektrum luas serta cairan infus makanan, vitamin dan mineral. Pemberian infus sebagai upaya untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Kucing penderita distemper harus dirawat inap (opname) karena memerlukan perawatan intensif.
Pencegahan terbaik,murah,dan efektif adalah melakukan program vaksinasi (seperti pada distemper anjing). Nutrisi imbang dan bebas parasit pun merupakan tindakan pencegahan. Virus tahan hidup bertahun-tahun diluar tuubuh kucing sehingga bila akan memelihara kucing sebaiknya harus sudah divaksinasi paling lambat 2 minggu sebelumnya.

C.Ingus Jahat Pada Kucing (Cat Rhinotracheitis Infectiosa)
ingus jahat menular pada kucing (feline rhinotracheitis infectiosa) juga disebut pneumonitis. Penularan penyakit ini sangat cepat, terutama pada anak-anak kucing. Penyakit ingus ini disebabkan oleh virus golongan herpes yang biasanya menginfeksi secara kompleks bersama virus mikoplasma lainnya dalam alat pencernaan, yaitu calicivirus (virus) dan Chlamydia (miikoplasma). Itulah sebabnya penyakit ini juga disebut penyakit alat pernafasan kompleks.Tingkat kematian penyakit ingus jahat ini sangat tinggi.
Gejala awal dari penyakit ini adalah kucing selalu bersin yang kemudian menderita demam dengan suhu 40-41oC, hilang nafsu makan dan depresif. Gejala lebih lanjut tampak adanya radang mata, radang sinus hidung (sinusitis dan rhinitis), keluar air liur berlebihan, ingus mengental yang keluar dari lubang hidung, serta tampak mulai luka di selaput hidung ,mulut bibir atau lidah.
Pengobatan diarahkan pada penanggulangan atau penguranag gejala yang disebut terapi simptomatik. Selain itu,pengobatan dilakukan untuk memperkuat daya tahan tubuh melaui pemberian makanan bergizi secara paksa (disuapin). Untuk mencegah infeksi sekunder dan membasmi mikoplasma chlamydia, penderita diberikan antibiotik spectrum luas. Salah satu obat yaitu tetrasiklin berdasarkan penelitian cukup efektif mengatasi Chlamydia.
Ingus yang keluar harus sering dilap, bila tidak ingus akan cepat mengering dan menyumbat hidung sehingga penderita akan sulit bernafas. Untuk mengurangi keluarnya ingus, berikan obat tetes hidung yang berisi ephedrin sulfate 0,25% sebanyak 2 tetes untuk setiap lubang hidung.
Gejala lain yang perlu dikurangi atau ditanggulangi adalah radang mata dan reaksi alergi. Untuk mengobati radang mata, dapat dipakai salep mata tetrasiklin sebanyak 5-6 kali sehari. Untuk mengurangi reaksi alergi ,berikan tablet CTM dengan dosis 8 mg untuk kucing dewasa dan 4 mg untuk kucing muda dalam dosis yang terbagi 2-3 kali sehari
Pencegahan haya dapat dilakukan melalui vaksinasi teratur sejak umur 7-8 minggu, terutama pada kucing ras. Agar diperoleh kekebalan yang baik, vaksinasi diulang 2 kali dengan interval 3-4 minggu ,lalu divaksinasi lagi setiap tahun. Vaksin terhadap penyebab penyakit pernapasan kompleks (herpes,calicivirus,dan chelamydia) ini sudah lama ada di Indonesia dalam bentuk polivaksin.
Virus penyebab penyakit ini disebabkan melalui ingus yang keluar dari hidung dan kotoran dari mata penderita. Untuk itu, penderita harus segera diisolasi. Selain itu, sebaiknya anda jangan memelihara kucing terlalu banyak karena penyakit ini berbanding lurus dengan banyaknya kucing yang dipelihara. Kucing yang terlalu banyak pun akan mendapatkan perhatian, gizi dan perawatan individual yang kurang. Bila populasi kucing tidak terkontrol keberadaannya dapat sebagai hama dan pembawa jenis penyakit lain.

Gambar 1. Kaki teracak anjing yang menjadi keras (hardpad disease) sebagai ciri penyakit distemper anjing (dog distemper)

 Gambar 2. Kucing yang terkena penyakit distemper kucing, menjadi lemas bulu berdiri 

SURAT TANDA REGISTRASI VETERINER (STRV) NASIONAL  1.02.005901.04.2016.005825
SERTIFIKAT KOMPETENSI DOKTER HEWAN NASIONAL PDHI (Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia) (Lulus) 1.02.2009.010615.04-16.04.2016/KDHI

Komentar

  1. Bagus, dokter langganan saya, kemarin saya operasi steril juga vaksinasi bisa dipanggil ke rumah, dokternya baik enak diajak ngobrol, jujur, dan yang penting bisa dipanggil ke KotaBaru Parahyangan (rumah) jadi ga macet hihi.. :)

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Klinik Hewan Happiness Jatinangor (bdg timur, jatinangor, & sumedang)

Kelengkapan P3K bagi hewan kesayangan di rumah

Berbagi pengalaman pengobatan distemper anjing :)