Parvovirus (muntaber dogy)

  Canine parvovirus sangat menular dan disebabkan oleh virus yang sangat resisten di lingkungan rumah. Penyakit anjing ini menyebabkan gastroenteritis parah dan sering kali menyebabkan komplikasi pendarahan. Jika anjing betina terkontaminasi selama kebuntingan, virus ini akan memengaruhi janinnya saat berkembang. Virus ini tidak dapat berplikasi sendiri, dan akibatnya harus menggunakan sel lain untuk membantunya berkembang biak. Pada anak-anak anjing, canine parvovirus akan mengkolonisasi sel-sel saluran pencernaan karena mereka beregenerasi dengan laju yang cepat. Canine parvovirus ini bisa berakibat fatal dan merupakan penyakit yang terus memengaruhi populasi anak anjing. Apa saja gejala virus parvo pada anjing? Anak anjing atau anjing dengan canine parvovirus akan menunjukkan berbagai gejala yang berbeda. Anda harus selalu memperhatikan: ·         Demam ·         Kelesuan ·         Diare (mungkin berdarah) ·         Muntah ·         Dehidrasi ·         Penurunan

Prinsip Pemacakan (Mengawinkan) & Proses Kelahiran (pada Kucing & Anjing)

Proses pembiakan bagi peternak / breeder  anjing dan kucing adalah suatu proses yang penting. Berikut tambahan informasi tentang cara – cara dan teknik pembiakan / perkawinan / breeding yang baik.

FISIOLOGI ANJING DAN KUCING
Pada hewan anjing dan kucing kematangan alat reproduksi berbeda  ditentukan dari trah atau jenis anjing dan kucing tersebut sendiri. Pada ras anjing umumnya ras anjing yang grup atau ukurannya lebih kecil alat reproduksinya lebih cepat matang dibandingkan dengan ras anjing yang lebih besar.
Istilah yang perlu dikenal dalam proses perkawinan/breeding adalah loop/haid/heat/in season. Terjadi pertama kali pada usia 6 – 12 bulan (umumnya 7-8 bulan) berlangsung rata-rata sampai 21 hari, saran bagi breeder jangan membiakan loop yang pertama.

SIKLUS REPRODUKSI ANJING DAN KUCING
 Siklus reproduksi anjing dan kucing ada 4 fase yaitu proestus, estrus, diestrus, dan anestrus
·        *  Proestrus
Berlangsung sejak 1 hari loop sampai dengan hari ke 9, umumnya hewan pejantan belum terangsang untuk memacak.
Gejala-gejala umum :
1.       Vulva mulai membengkak
2.       Terlihat cairan darah mulai merah muda (pink ) sampai merah tua ketika pada akhir periode ini.
3.       Hewan betina ingin mendekati / didekati pejantan.
4.       Tidak bersedia dipacak bahkan sering agresif terhadap lawan jenisnya.

·         * Estrus
1.       Berlangsung mulai hari ke 10 sampai 15
2.       Darah tampak merah tua dan pada akhir fase estrus darah berangsung menjadi merah muda lagi sampai akhir kebening-beningan
3.       Hewan betina jadi lebih bergairah
4.       Fase ini adalah fase terbaik untuk pembiakan
5.       Hewan pejantan sangat tertarik untuk memacak (pada hewan anjing, pejantan bisa mencium anjing betina sejauh sejarak 2km )

Tanda-tanda siap dipacak :Bereaksi terhadap rangsangan baik dengan tangan maupun dengan hewan lain ( ekor dan vulva akan naik )

·        *  Diestrus
1.       Berlangsung 60-90 hari dari fase estrus
2.       Fase ini dipengaruhi oleh hormon progesteron
3.       Ini terjadi baik pada hewan yang hamil maupun tidak
4.       Hewan pejantan masih tertarik untuk memacak

·         * Anestrus
1.       Berlangsung setelah diestrus, bilamana tidak ada aktivitas seksual.


PEMBIAKAN ( BREEDING )

INBREEDING : Perkawinan 2 ekor anjing yang mempunyai hubungan darah sangat dekat
Bapak x Anak
Ibu x Anak
Saudara kandung
JANGAN DILAKUKAN (gen resesif / ciri –ciri yang tidak baik dari hewan anjing atau kucing bisa tampak)

LINEBREEDING : Perkawinan 2 ekor hewan anjing dan kucing yang mempunyai hubungan darah tapi tidak sedekat inbreeding.
Paman x Keponakan
Bibi x Keponakan
Kakek/Nenek x Cucu
Keuntungan Linebreeding :
1.       Mempercepat mendapatkan keuntungan berkualitas
2.       Menjaga konsentrasi darah yang baik, sehingga kualitas bisa dipertahankan pada generasi berikutnya

Kerugian Linebreeding :
1.       Yang resesif (seperti inbreeding) akan muncul (bila pembiak belum berpengalaman menentukan ciri – ciri anjing & kucing yang baik)
2.       Penyakit & kelainan kelainan tersembunyi akan muncul (semua tergantung seberapa dekat darah  hewan hewan yang dipacakkan)

OUTBREEDING (OUTCROSSING)
Perkawinan 2 ekor hewan (anjing dan kucing) yang tidak mempunyai hubungan darah (patokan = 6 generasi).

Hasil Penelitian / research =)
Setelah linebreeding yang agak dekat, maka pada F3 harus di outbreeding untuk menghindari kerugian – kerugian yang akan timbul
Hasil Penelitian
Pada inbreeding yang terjadi selama 20 generasi pada tikus putih menghasilkan keturunan pada generasi terakhir (F21) :
·         Lebih besar (dibanding generasi pertama)
·         Lebih subur (dibanding generasi pertama)
·         Mempunyai umur yang panjang (dibanding generasi pertama)


Filosofi yang penting diperhatikan dalam pembiakan :
Harus menguasai standar & genetika trah / ras yang bersangkutan
Jangan mengawinkan hewan dengan kelainan dominant : lumpuh, buta, gigi kurang, hypdysplia

·         Fenotipe (PHENOTIPE) : sifat yang nampak dari luar, yang dapat kita lihat (tinggi badan, warna bulu, bentuk tubuh)
·         Genotipe (GENOTIP) : sifat yang tidak nampak, yang mengendalikan fenotipe (gene)

PERSIAPAN PERKAWINAN HEWAN :
Untuk pejantan : Latihan (exercise), vitamin dan mineral terutama zinc dan vitamin E
Untuk betina : kondisi loop, vitamin & mineral (terutama vitamin E)

TANDA TANDA KELAHIRAN
1.       Hewan (anjing & kucing) mulai tidak mau makan (terutama menjelang 24 jam sebelum melahirkan)
2.       Menggaruk garuk lantai/tanah/box
3.       Keluar cairan dari vulva
4.       Yang lebih tepat dengan mengukur temperature N : 101-102oF

kalo ada hal hal yang membingungkan telpun dokter hewan kita aja, soalnya admin nya bukan dokter hewan cuma ngetik aja tulisan tangan dari dokter hewan kita (tulisan tangan jelek banget lagi he.. kaya ceker ayam tulisan tangannya =)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Klinik Hewan Happiness Jatinangor (bdg timur, jatinangor, & sumedang)

Kelengkapan P3K bagi hewan kesayangan di rumah

Berbagi pengalaman pengobatan distemper anjing :)