Parvovirus (muntaber dogy)

  Canine parvovirus sangat menular dan disebabkan oleh virus yang sangat resisten di lingkungan rumah. Penyakit anjing ini menyebabkan gastroenteritis parah dan sering kali menyebabkan komplikasi pendarahan. Jika anjing betina terkontaminasi selama kebuntingan, virus ini akan memengaruhi janinnya saat berkembang. Virus ini tidak dapat berplikasi sendiri, dan akibatnya harus menggunakan sel lain untuk membantunya berkembang biak. Pada anak-anak anjing, canine parvovirus akan mengkolonisasi sel-sel saluran pencernaan karena mereka beregenerasi dengan laju yang cepat. Canine parvovirus ini bisa berakibat fatal dan merupakan penyakit yang terus memengaruhi populasi anak anjing. Apa saja gejala virus parvo pada anjing? Anak anjing atau anjing dengan canine parvovirus akan menunjukkan berbagai gejala yang berbeda. Anda harus selalu memperhatikan: ·         Demam ·         Kelesuan ·         Diare (mungkin berdarah) ·         Muntah ·         Dehidrasi ·         Penurunan

Infectiosa Feline Rhinotracheitis (Penyakit Ingus Berat Pada Kucing)


Penitipan kucing & hewan kesayangan lain selama lebaran :
http://klinikhewanhappiness.blogspot.com/p/program.html

  Ingus berat / jahat menular pada kucing (infectiosa feline rhinotracheitis) juga disebut pneumonitis. Penularan penyakit ini sangat cepat, terutama pada anak-anak kucing. Penyakit ingus jahat ini disebabkan oleh virus golongan herpes yang biasanya menginfeksikan secara kompleks bersama  virus mikoplasma lainnya dalam alat pernapasan calicivirus (virus) dan Chlamydia (mikoplasma). Itulah sebabnya penyakit ini juga disebut penyakit alat pernapasan kompleks tingkat kematian ingus jahat ini cukup tinggi

1.       Gejala dan Tanda
 Gejala awal dari penyakit ini ialah kucing selalu bersin yang kemudian menderita demam dengan suhu badan 40-41o celcius, hilang nafsu makan dan depresif. Gejala lebih lanjut tampak adanya radang mata radang sinus hidung (sinusitis dan rhinitis), keluar air liur berlebihan ingus mengental yang mulai keluar dari lubang hidung serta mulai tampak luka di selaput hidung, mulut, bibir,atau lidah.

2.       Pengobatan
Pengobatan diarahkan pada penanggulangan atau pengurangan gejala yang disebut terapi simptomatik. Selain itu, pengobatan dilakukan untuk memperkuat daya tahan tubuh melalui pemberian makan bergizi secara paksa. Untuk mencegah infeksi sekunder dan membasmi mikoplasma chlamydia, penderita diberikan antibiotik spektrum luas. Obat tetrasiklin salah satu obat yang cukup efektif mengatasi Chlamydia. Ingus yang keluar harus sering dilap. Bila tidak, ingus akan cepat mengering dan menyumbat hidung sehingga penderita akan sulit bernafas. Untuk mengurangi keluarnya ingus, berikan obat tetes hidung yang berisi ephedrine sulfate 0,25% sebanyak dua tetes untuk setiap lubang hidung.
Gejala lain yang perlu dikurangi atau ditanggulangi adalah radang mata dan reaksi alergi. Untuk mengobati radang mata dapat dipakai salep mata tetrasiklin sebanyak 5-6 kali sehari untuk mengurangi reaksi alergi , berikan tablet CTM dengan dosis 8 mg untuk kucing dewasa dan 4 mg untuk anak kucing dalam dosis yang terbagi 2-3 kali sehari.

3.       Pencegahan
Pencegahan hanya dapat dilakukan melalui vaksinasi teratur sejak umur 7-8 minggu, terutama pada kucing ras. Agar diperoleh kekebalan yang baik, vaksinasi diulang dua kali dengan interval 3-4 minggu, lalu divaksinasi lagi setiap tahun. Vaksin terhadap penyebab penyakit terhadap pernapasan kompleks (herpes, calicivirus, dan Chlamydia) ini sudah lama ada di Indonesia dalam bentuk polivaksin.

4.       Kesehatan Lingkungan
Virus penyebab penyakit ini disebarkan melalui ingus yang keluar dari hidung dan kotoran dari mata penderita. Untuk itu, penderita harus segera diisolasi/dikarantina. Selain itu, sebaiknya anda jangan memelihara kucing terlalu banyak karena penyakit ini berbanding lurus dengan banyaknya kucing yang dipelihara kucing yang terlalu banyak pun perlu mendapatkankan perhatian, gizi, dan perawatan individual yang kurang. Bila populasi kucing tidak terkontrol keberadaan dapat sebagai hama dan pembawa jenis penyakit lain


(tulisan ini dibuat setelah banyaknya 2 bulan terakhir ini klien pemilik kucing ke klinik hewan happiness, kucingnya terkena Infectiosa Feline Rhinotracheitis karena bandung dan sekitarnya musim dingin / kemarau dingin sehingga kucing lebih mudah turun daya tahan tubuhnya)

Jika ada komentar dan saran atas tulisan, terimakasih =)


Gambar 1. Kucing yang terinfeksi Infectiosa  Feline Rhinotracheitis mengalami rhinitis dan sinusitis


Komunitas pengadopsi kucing :

Komentar

  1. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  2. Ada rekomendasi obat tetes hidung, dok? Kucing saya beberapa di opname, rata2 satu minggu baru baikan. Klu pake ctm bisa, jd ga perlu opname

    BalasHapus
  3. Terimakasih dr. alex kucing saya semalem muntah muntah juga diare, sekarang sudah mau makan sudah sembuh. Terimakasih

    BalasHapus
  4. A good & cozy place (pet clinic) for my pet. Thanks for vaccine my dog

    BalasHapus
  5. Untuk dosis tetrasiklinya berapa ya dok?
    Kucing usia 6 bulan, bobot 2.5 kg

    BalasHapus
  6. Dok kucing saya udah lama meler berbulan2 udah ke dokter dikasih vitamin tapi masih belum sembuh, katanya sinusitis apa bisa disembuhkan ya?

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Klinik Hewan Happiness Jatinangor (bdg timur, jatinangor, & sumedang)

Kelengkapan P3K bagi hewan kesayangan di rumah

Berbagi pengalaman pengobatan distemper anjing :)