Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2014

Parvovirus (muntaber dogy)

  Canine parvovirus sangat menular dan disebabkan oleh virus yang sangat resisten di lingkungan rumah. Penyakit anjing ini menyebabkan gastroenteritis parah dan sering kali menyebabkan komplikasi pendarahan. Jika anjing betina terkontaminasi selama kebuntingan, virus ini akan memengaruhi janinnya saat berkembang. Virus ini tidak dapat berplikasi sendiri, dan akibatnya harus menggunakan sel lain untuk membantunya berkembang biak. Pada anak-anak anjing, canine parvovirus akan mengkolonisasi sel-sel saluran pencernaan karena mereka beregenerasi dengan laju yang cepat. Canine parvovirus ini bisa berakibat fatal dan merupakan penyakit yang terus memengaruhi populasi anak anjing. Apa saja gejala virus parvo pada anjing? Anak anjing atau anjing dengan canine parvovirus akan menunjukkan berbagai gejala yang berbeda. Anda harus selalu memperhatikan: ·         Demam ·         Kelesuan ·         Diare (mungkin berdarah) ·         Muntah ·         Dehidrasi ·         Penurunan

Penelitian Lanjutan Mahasiswa FKH IPB (pembuatan data primer) :)

Gambar
Pada tanggal 6 Februari 2014 telah datang beberapa mahasiswa FKH IPB (Fakultas Kedokteran Hewan – Institut Pertanian Bogor) untuk melakukan penelitian lanjutan (pembuatan data primer) untuk skripsinya tentang kejadian kutu & caplak pada hewan anjing di dokter hewan praktek / klinik hewan / rumah sakit hewan di Jakarta, Bogor, dan Bandung. Sebenarnya Mas Cucu Sutrisna pada bulan april 2013 sudah melakukan penelitian untuk skipsinya di klinik hewan happiness tapi ada beberapa koreksi yang perlu diperbaiki oleh dosen pembimbing. Data – data yang ada yang telah dikumpulkan pada bulan april 2013 dianggap sebagai data sekunder. Mas Cucu diharapkan mengkoleksi sampel sendiri dari suatu peternakan (breeder) anjing jadi mulai dari tahap awal persiapan, proses pengambilan sampel ( collecting ) caplak / kutu sampai pada pemrosesan data & sampel menjadi data primer (utama). Berikut foto – fotonya :