Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2014

Parvovirus (muntaber dogy)

  Canine parvovirus sangat menular dan disebabkan oleh virus yang sangat resisten di lingkungan rumah. Penyakit anjing ini menyebabkan gastroenteritis parah dan sering kali menyebabkan komplikasi pendarahan. Jika anjing betina terkontaminasi selama kebuntingan, virus ini akan memengaruhi janinnya saat berkembang. Virus ini tidak dapat berplikasi sendiri, dan akibatnya harus menggunakan sel lain untuk membantunya berkembang biak. Pada anak-anak anjing, canine parvovirus akan mengkolonisasi sel-sel saluran pencernaan karena mereka beregenerasi dengan laju yang cepat. Canine parvovirus ini bisa berakibat fatal dan merupakan penyakit yang terus memengaruhi populasi anak anjing. Apa saja gejala virus parvo pada anjing? Anak anjing atau anjing dengan canine parvovirus akan menunjukkan berbagai gejala yang berbeda. Anda harus selalu memperhatikan: ·         Demam ·         Kelesuan ·         Diare (mungkin berdarah) ·         Muntah ·         Dehidrasi ·         Penurunan

Pemeriksaan Kualitas Fisik Urin pada anjing & kucing :)

Gambar
Pada anjing & kucing pemeriksaan atas urine, yang populer disebut urinalisis, dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu: 1.        Pemeriksaan fisik urine yang meliputi volume urine, warna, kejernihan, bau (aroma) dan viskositas (kekentalan) 2.        Pemeriksaan kimiawi urine yang hanya dapat dilakukan di laboratorium untuk analisa kualitatif penuh atas urine Atau semikuantitatif dengan menggunakan strip test yang dapat dilakukan di ruang praktek dokter hewan Pemeriksaan kualitas fisik urine dilakukan jika diindikasikan ada permasalahan pada organ ginjal atau vesica urinaria (kantung kemih) Semoga bermanfaat :) Gambar 1,2, dan 3. Sampel urine, pH meter yang diperlukan untuk uji kualitas fisik urine  Semoga bermanfaat :)

Pemeriksaan Mikroskopis pada Hewan Kesayangan (Demodekosis & RingWorm) :)

Gambar
Parasit – parasit besar yang kasat mata dapat dijumpai (menginfestasi kulit), seperti Rhipicephalus sanguinaues, Ctenocephalides canis/felis, Haematopinus spp., Trichodentes spp. dan lain lain. Untuk ektoparasit yang sangat kecil hanya dapat dilihat di bawah mikroskop, seperti Scabies spp., Trichodentes spp. Bahan kerokan kulit untuk pemeriksaan mikroskopis dikerok dari bagian tepi kulit, material yang diperoleh lalu diletakkan di atas object glass yang sudah dibubuhi larutan KOH. Bila dari suatu pemeriksaan dari kerokan kulit ditemukan hasil negatif, dapat diambil sampel dari bagian kulit yang lain (disebut pemeriksaan duplo atau triplo) Penyakit yang bisa didiagnosis secara mikroskopis antara lain : Demodekosis Kutu Demodex canis atau D. Canis yang menyebabkan demodikosis pada anjing dan tidak menutup kemungkinan insidensi kejadian menyerang kucing. Nutrisi untuk daur hidup Demodex canis adalah luluran sel sel epidermis mati. Demodex canis masuk k