Parvovirus (muntaber dogy)

  Canine parvovirus sangat menular dan disebabkan oleh virus yang sangat resisten di lingkungan rumah. Penyakit anjing ini menyebabkan gastroenteritis parah dan sering kali menyebabkan komplikasi pendarahan. Jika anjing betina terkontaminasi selama kebuntingan, virus ini akan memengaruhi janinnya saat berkembang. Virus ini tidak dapat berplikasi sendiri, dan akibatnya harus menggunakan sel lain untuk membantunya berkembang biak. Pada anak-anak anjing, canine parvovirus akan mengkolonisasi sel-sel saluran pencernaan karena mereka beregenerasi dengan laju yang cepat. Canine parvovirus ini bisa berakibat fatal dan merupakan penyakit yang terus memengaruhi populasi anak anjing. Apa saja gejala virus parvo pada anjing? Anak anjing atau anjing dengan canine parvovirus akan menunjukkan berbagai gejala yang berbeda. Anda harus selalu memperhatikan: ·         Demam ·         Kelesuan ·         Diare (mungkin berdarah) ·         Muntah ·         Dehidrasi ·         Penurunan

Animal Welfare :)

Animal Welfare atau kesejahteraan hewan adalah suatu upaya untuk memberikan kondisi lingkungan dan derajat kehidupan yang baik, agar hewan dapat tumbuh, berkembang secara alami dan tanpa tekanan fisik dan stress.

      ’’MANUSYA MRIGA SATWA SEWAKA’’ adalah merupakan semboyan dokter hewan dapat diartikan sebagai mengabdi kepada sesama lewat kesejahteraan hewan. Dengan demikian tugas seorang dokter hewan secara konkret adalah menjaga kesejahteraan manusia dengan jalan memuliakan hewan, menjaga kelayakan sumber protein hewani, mencegah berbagai penyakit yang dapat menular dari hewan (zoonosis) serta menjaga kesehatan lingkungan tempat hewan/ternak menjalani perkembangan kehidupannya.

       Indonesia sudah mempunyai Undang – Undang (UU) yang mengatur kesejahteraan hewan, UU Nomer 18 Tahun 2009, Pada pasal 66 menyebutkan bahwa kesejahteraan hewan yang diatur berdasarkan Undang Undang meliputi :
1.            Penangkapan dan penanganan satwa dari habitatnya harus sesuai dengan ketentuan peraturan perundangan-undangan di bidang konservasi;
2.    Penempatan dan pengandangan dilkukan dengan sebaik-baiknya sehingga memungkinkan hewan dapat mengekspresikan perilaku alaminya;
3.            Pemeliharaan, pengamanan, perawatan, dan pengayoman hewan dilakukan dengan sebaik-baiknya sehingga hewan bebas dari rasa lapar dan haus, rasa sakit, penganiayaan dan penyalahgunaan, serta rasa takut dan tertekan;
4.            Pengangkutan hewan dilakukan dengan sebaik-baiknya sehingga hewan bebas dari rasa takut dan tertekan serta bebas dari penganiayaan;
5.            Penggunaan dan pemanfaatan hewan dilakukan dengan sebaik-baiknya sehingga hewan bebas dari penganiayaan dan penyalahgunaan;
6.            Pemotongan dan pembunuhan hewan dilakukan dengan sebaik-baiknya sehingga hewan bebas dari rasa sakit, rasa takut dan tertekan, penganiayaan, dan penyalahgunaan; dan
7.     Perlakuan terhadap hewan harus dihindari dari tindakan penganiyaan dan penyalahgunaan.

             Menurut konsensus Internasional yang diatur dalam animal welfare, meliputi :
World Society for Protection of Animals (WSPA)
1. Bebas dari rasa lapar dan haus (Freedom from hunger and thristy)
2. Bebas dari rasa sakit, luka dan penyakit (Freedom from pain, injury and disease)
3. Bebas dari rasa penyalahgunaan dan salah pemanfaatan (Freedom from abused and misused)
4. Bebas untuk melakukan perilaku alaminya (Freedom to express normal behavior)


5. Bebas dari rasa takut dan tertekan (Freedom from  fear and distress)

Gambar 1. Memberi makan hewan kesayangan (anjing & kucing) merupakan salah satu tindakan dari animal welfare (kesejahteraan hewan)
Gambar 2. Mengobati hewan yang skit (bebek) adalah hal yang baik :)

Semoga bermanfaat :)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Klinik Hewan Happiness Jatinangor (bdg timur, jatinangor, & sumedang)

Kelengkapan P3K bagi hewan kesayangan di rumah

Berbagi pengalaman pengobatan distemper anjing :)