Parvovirus (muntaber dogy)

  Canine parvovirus sangat menular dan disebabkan oleh virus yang sangat resisten di lingkungan rumah. Penyakit anjing ini menyebabkan gastroenteritis parah dan sering kali menyebabkan komplikasi pendarahan. Jika anjing betina terkontaminasi selama kebuntingan, virus ini akan memengaruhi janinnya saat berkembang. Virus ini tidak dapat berplikasi sendiri, dan akibatnya harus menggunakan sel lain untuk membantunya berkembang biak. Pada anak-anak anjing, canine parvovirus akan mengkolonisasi sel-sel saluran pencernaan karena mereka beregenerasi dengan laju yang cepat. Canine parvovirus ini bisa berakibat fatal dan merupakan penyakit yang terus memengaruhi populasi anak anjing. Apa saja gejala virus parvo pada anjing? Anak anjing atau anjing dengan canine parvovirus akan menunjukkan berbagai gejala yang berbeda. Anda harus selalu memperhatikan: ·         Demam ·         Kelesuan ·         Diare (mungkin berdarah) ·         Muntah ·         Dehidrasi ·         Penurunan

Dispnoe (sesak nafas) pada anjing & kucing :)

Setiap kesukaran dalam bernafas, baik pada waktu inspirasi maupun ekspirasi atau keduanya, dibantu oleh pengaktifan otot – otot pernafasan tambahan disebut dengan dispnoe. Dispnoe dapat merupakan kelainan tipe, ritme, atau intensitas pernafasan.

Untuk menentukan derajat dispnoe pada anjing & kucing ke dalam derajat ringan, sedang, atau hebat. Anjing dan kucing dibawa berjalan – jalan sebentar, makin berat tingkatan penyakit yang diderita, dibutuhkan waktu yang lebih lama bagi kegiatan respirasi kembali ke keadaan semula.

Dispnoe inspiratoris dijumpai pada saat keadaan, saat aliran udara masuk ke dalam paru – paru serta sampainya O2 (gas Oksigen) ke dalam alveol paru – paru terhalang. Hal ini contohnya disebabkan stenosis pada saluran pernafasan bagian atas. Dispnoe inspiratoris menunjukan gejala – gejala sebagai berikut : dilatasi lubang hidung, mulut terbuka waktu inspirasi, tipe respirasi costal, depresi ruang ruang intercostal, leher, dan kepala menjulur ke depan.


Dispnoe ekspiratoris terjadi bila udara dari paru – paru keluar ke udara bebas yang terhalang, misalnya pada emphysema pulmonum atau hilangnya elastisitas jaringan paru-paru atau adanya perlekatan pleura viseral dan pleura parietal, yang disebabkan oleh peradangan pada waktu yang lalu.


Gambar 1. kucing yang mengalami sesak nafas tampak kurus, kepala dijulurkan ke depan


Gambar 2. Kucing yang mengalami dispnoe (sesak nafas) ekspiratoris ditemukan permasalahan pada paru - paru (tampak rontgen)


Gambar 3. Anjing yang sesak nafas (dispnoe) bernafas dengan dibantu alat

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Klinik Hewan Happiness Jatinangor (bdg timur, jatinangor, & sumedang)

Kelengkapan P3K bagi hewan kesayangan di rumah

Berbagi pengalaman pengobatan distemper anjing :)