SURAT TANDA REGISTRASI VETERINER (STRV) NASIONAL 1.02.005901.04.2016.005825
SERTIFIKAT KOMPETENSI DOKTER HEWAN NASIONAL PDHI (Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia) (Lulus) 1.02.2009.010615.04-16.04.2016/KDHI
Hewan atau satwa adalah ciptaan yang Maha Kuasa yang perlu dijaga kelestarian & kehidupannya :) Pengertian satwa Liar berdasarkan Undang Undang No.5 tahun 1990 pasal 1 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya adalah semua binatang yang hidup di darat dan atau di air, dan atau di udara yang masih mempunyai sifat-sifat liar, baik yang hidup bebas maupun yang dipelihara oleh manusia. Diperkirakan, saat ini sebanyak 50-150 spesies bumi punah setiap harinya. Proyeksi tersebut menyebutkan Sekitar 50 persen dari sekitar 10 juta spesies yang ada saat ini diprediksi akan punah dalam kurun waktu 100 tahun ke depan. Laju kepunahan beragam spesies saat ini mencapai 40-400 kali lipat dari laju kepunahan 500 tahun yang lalu. Penyebab kepunahan spesies antara lain disebabkan degradasi habitat, perdagangan, dan perburuan Berdasarkan PP (Peraturan Pemerintah) Nomer 7 tahun 1999 yang merupakan turunan hukum dari UU No.5 tahun 1990. Pemeliharaan atau pengawetan (bahas...
Dapatkan link
Facebook
X
Pinterest
Email
Aplikasi Lainnya
Penyakit-Penyakit pada masa kebuntingan dan sesudah kelahiran pada hewan (anjing & kucing) :)
Dapatkan link
Facebook
X
Pinterest
Email
Aplikasi Lainnya
-
A. Abortus
Abortus adalah kebuntingan yang berakhir dengan pengeluran fetus dalam ukuran yang belum mampu untuk hidup. Penyebab abortus antara lain karena akibat hormonal, nutrisi, genetik, obat-obatan kimia / racun, infeksi, dan fisik. Akibat abortus dapat menyebabkan kerusakan selaput fetus, endometrum, frekuensi reterensi plasenta dan sterilitas post abortus (hewan tersebut steril setelah terjadi abortus). Kerugian yang ditimbulkan akibat abortus adalah kematian anak hewan, gangguan alat reproduksi, sterilitas (tidak dapat bunting/hamil lagi) dan produksi susu turun.
B. Mummifikasi fetus
Kematian fetus dapat terjadi pada pertengahan atau sepertiga terakhir masa kebutingan tanpa regresi korpus luteum dan abortus dalam waktu 1 minggu atau 10 hari berikutnya atau dekomposisi fetus dalam waktu beberapa bulan kemudian, diikuti perubahan-perubahan autolitik pada fetus, absorbsi cairan fetal dan plasenta maternal dan mummifikasi fetus.
Gambar 1. Rontgen anjing yang mengalami mummifikasi fetus
C. Maserasi fetus
Maserasi fetus atau penghancuran fetus dapat terjadi pada setiap kebuntingan. Kematian embrio dini dan maserasi disebabkan oleh beberapa mikroorganisme yang terdapat di dalam uterus, dan sering terdapat pada hewan yang menderita penyakit trichomoniasis atau vibriosis.
Gambar 2. Anjing yang mengalami maserasi fetus
D. Endometritis/metritis septika
Endometritis adalah penyakit infeksi pada uterus (rahim). Kejadiannya dapat setelah patrus, ketuaan ataupun sesudah perkawinan dan hal ini sering mengakibatkan infertilitas (infertil) pada hewan tersebut. Endometritis dapat disebabkan kuman yang berasal dari bagian lain alat reproduksi tetapi dapat pula atau dapat dikatakan lebih sering oleh kuman yang secara normal ada di dalam uterus tetapi karena suatu sebab kuman tersebut menjadi pathogen (kuman yang menyebabkan penyakit pada inangnya). Yang disangka menyebabkan perubahan sifat ini adalah karena adanya perubahan hormonal, mucous post partus atau waktu estrus.
Endometritis dapat terjadi pada:
1.kelahiran abnormal, misalnya karena fetus emphysematosa, fetus raksasa, kembar, torsio uteri, dan distokia dapat mengakibatkan endometris 1-10 hari post partus misalnya reternsi plasenta.
2.Anatomi reproduksi betina.
Endometris sering dijumpai pada hewan tua dengan anus menjorok ke dalam dan vulva hampir horizontal, labia vulva tipis dan atrofi.
3.infeksi post coital.
Penyakit kelamin menular, misalnya Thricomoniasis, Brucellosis, Vibriosis, Endometritis berat biasanya dapat disebabkan oleh bakteri clostridium pyogenes.
Endometritis ada beberapa tingkatan:
a.Endometritis derajat I
-dinding uterus tebal dan lembek.
-Teras kosong.
-pada waktu estrus keluar lendir kadang-kadang ditambah pus.
b.endrometritis derajat II.
-seperti kebuntingan 5-6 minggu karena terjadi pembesaran uterus.
-leleran nanah dijumpai setiap stadium estrus.
c.Endometritis derajat III
-seperti kebuntingan 2-4 bulan tetapi dinding lebih tebal,biasanya pada kedua kornu uteri.
Gejala endometritis dijumpai anoreksia, pulsus cepat dan lemah, temperatur meningkat, nafas cepat dan dangkal, rambut sangat kasar, produksi susu menurun. Siklus estrus umumnya normal tetapi kadang diperpanjang 8-12 hari. Siklus estrus yang panjang dapat pula terjadi sesudah perkawinan hal ini disebabkan kematian embrio dini. Kawin ulang dan kegagalan konsepsi adalah gejala umum yang ditemui pada Endometritis.
Prognosa (tingkat kesembuhan) endometritis adalah jelek pada kebanyakan kasus kecuali apabila pengobatan dimulai seawal mungkin sebelum uterus mengalami kerusakan.
Pengobatan endometritis pada umumnya adalah menstimulir alat reproduksi yang dapat dilakukan dengan penyuntikan estrogen. Irigasi larutan antiseptik, dapat pula pengobatan langsung injeksi antibiotik spektrum luas secara intrauterine. Untuk pencegahan dapat dilakukan dengan sanitasi lingkungan kandang yang baik.
Gambar 3. Operasi di Klinik Hewan Happiness endometritis kronis
Usaha beternak Kuda sudah sejak lama dikenal bangsa kita. Sebagian masyarakat kita di Nusa Tenggara dan Sulawesi beternak kuda di daerah yang luas, dimana kuda berkembang biak secara alamiah, hidup dan mendapat makanan dari apa yang ada di daerah sekitarnya. Kondisi dan faktor yang menguntungkan usaha peternakan kuda ialah tanah Indonesia mengandung kapur, musim hujan panjang dan padang rumputnya luas sehingga bisa memenuhi kebutuhan makanan kuda. Kuda yang berada di alam bebas di daerah Nusa Tenggara umumnya tidak akan kekurangan pakan karena alam sekitarnya membantu membesarkan dan menghidupinya. Setiap peternak atau pemilik kuda hendaknya berprinsip bahwa kuda yang hidup dalam perawatannya memerlukan lebih banyak perhatian daripada kuda yang hidup di alam bebas. Di alam bebas kuda dapat mencari sendiri makananya sedangkan kuda yang dirawat manusia kehidupanya bergantung pada apa yang diberikan manusia kepadanya. Salah satu faktor yang sangat menunjang keberhasilan peternakan kuda ...
Canine parvovirus sangat menular dan disebabkan oleh virus yang sangat resisten di lingkungan rumah. Penyakit anjing ini menyebabkan gastroenteritis parah dan sering kali menyebabkan komplikasi pendarahan. Jika anjing betina terkontaminasi selama kebuntingan, virus ini akan memengaruhi janinnya saat berkembang. Virus ini tidak dapat berplikasi sendiri, dan akibatnya harus menggunakan sel lain untuk membantunya berkembang biak. Pada anak-anak anjing, canine parvovirus akan mengkolonisasi sel-sel saluran pencernaan karena mereka beregenerasi dengan laju yang cepat. Canine parvovirus ini bisa berakibat fatal dan merupakan penyakit yang terus memengaruhi populasi anak anjing. Apa saja gejala virus parvo pada anjing? Anak anjing atau anjing dengan canine parvovirus akan menunjukkan berbagai gejala yang berbeda. Anda harus selalu memperhatikan: · Demam · Kelesuan · ...
Program Penitipan Kucing & Hewan Kesayangan Lain (Lebaran 2016) : http://klinikhewanhappiness.blogspot.co.id/p/program.html (Layanan gawat darurat 24 jam di klinik utama) Klinik 1 (utama) Jalan Matra Persada No. 10, Gn. Batu, Bandung SURAT TANDA REGISTRASI VETERINER (STRV) NASIONAL 1.02.005901.04.2016.005825 SERTIFIKAT KOMPETENSI DOKTER HEWAN NASIONAL PDHI (Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia) (Lulus) 1.02.2009.010615.04-16.04.2016/KDHI
Komentar
Posting Komentar