hewan hewan yang dilindungi berdasarkan cites & Kementerian Kehutanan

Hewan atau satwa adalah ciptaan yang Maha Kuasa yang perlu dijaga kelestarian & kehidupannya :) Pengertian satwa Liar berdasarkan Undang Undang No.5 tahun 1990 pasal 1 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya adalah semua binatang yang hidup di darat dan atau di air, dan atau di udara yang masih mempunyai sifat-sifat liar, baik yang hidup bebas maupun yang dipelihara oleh manusia. Diperkirakan, saat ini sebanyak 50-150 spesies bumi punah setiap harinya. Proyeksi tersebut menyebutkan Sekitar 50 persen dari sekitar 10 juta spesies yang ada saat ini diprediksi akan punah dalam kurun waktu 100 tahun ke depan. Laju kepunahan beragam spesies saat ini mencapai 40-400 kali lipat dari laju kepunahan 500 tahun yang lalu. Penyebab kepunahan spesies antara lain disebabkan degradasi habitat, perdagangan, dan perburuan Berdasarkan PP (Peraturan Pemerintah) Nomer 7 tahun 1999 yang merupakan turunan hukum dari UU No.5 tahun 1990. Pemeliharaan atau pengawetan (bahas...

SALMONELLOSIS


Penyakit salmonellosis terdapat di seluruh dunia dan menyerang semua jenis hewan. Selain pada hewan, penyakit ini pun sangat menular pada manusia.
Penyakit salmonellosis disebabkan oleh mikroorganisme bersifat gram negatif,yaitu salmonella sp. Varian yang sangat terkenal dan patologik adalah Salmonella typhumurum, dikenal sebagai penyakit tyfus pada hewan dan manusia.

GEJALA DAN TANDA
Ada 3 tingkatan gejala yang nyata bila hewan terserang penyakit ini,yaitu sebagai berikut:
a. Gejala septicaemia,yaitu demam (suhu 40,5 - 41,5 oC ) hilang nafsu makan, nyeri lambung dan terjadi kelemahan umum. Gejala ini muncul setelah mikroorganisme memasuki tubuh dan berkembang di dalam selaput lendir alat pencernaan sehingga menghasilkan toksin dan masuk ke dalam sistem peredaran darah seluruh tubuh.
b. Diare akut yang hebat dengan perdarahan karena terjadi  radang lambung-usus sehingga terjadi dehidrasi hebat, lemah, dan nyeri lambung.
c. Diare kronis karena selaput lendir alat pencernaan telah rusak dan menebal sehingga mengganggu  fungsi penyerapan cairan (menurun). Akibat hewan menjadi kurus dan kekurangan gizi karena nutrisi dalam makanan tidak sempurna diserap serta bulu dan kulit tampak kusut, suram dan patah-patah. Duburnya pun menebal dan menyembul karena seringnya diare.

PENULARAN
Kuman penyakit dapat hidup beberapa bulan di air dan tempat becek seperti tempat air minum dan sisa  makanan busuk. Feses hewan penderita pun menjadi sumber penyakit, sementara tikus, burung, lalat dan serangga lainnya menyebarkan penyakit secara fisik. Melalui material dari hewan penyakit ini menyebar ke manusia.

PENGOBATAN
Cara pengobatannya adalah dengan pemberian antibiotik spektrum luas melalui suntikan. Pengobatan melalui mulut tidak efektif karena dengan rusaknya selaput lendir alat pencernaan maka obat tidak dapat diserap sempurna. Oleh karena itu, makanan, obat, mineral dan vitamin harus diinfuskan. Untuk itu, sebaiknya penderita menjalani rawat  inap hewan (opname hewan).

PENCEGAHAN
Hewan yang diperuntukan sebagai bibit harus bebas penyakit ini. Hewan yang sembuh atau menderita salmonellosis subklinis akan bertindak sebagai pembawa penyakit. Hewan penderita harus disingkirkan, sedangkan hewan yang sembuh perlu diperiksa ulang oleh dokter hewan. Makanan asal hewan harus dimasak benar, termasuk telur harus matang (bukan setengah matang),bila anda tidak yankin makanan tersebut berasal dari peternakan yang bebas salmonella.

KESEHATAN LINGKUNGAN
Penyakit ini dapat tertular akibat lingkungan yang kurang baik. Lingkungan yang bersih dapat  menyebabkan Anda hidup sehat. Untuk itu, bersihkan kandang dan semua peralatan kandang secara rutin dengan desinfektan. Selain itu, kebersihan makanan, minuman, dan tangan kita sebelum makan adalah yang terutama. Kalau anda membeli makanan di luar rumah (kaki lima, gerobag dorong, atau warung makan), sebaiknya kebersihan lingkungan tempat berjualan diperhatikan. Bila tidak bersih atau jorok, sebaiknya dihindari saja.


                                         Gambar 1. Kelinci yang terinfeksi bakteri Salmonella sp.

Gambar 2. anjing terinfeksi salmonella sp. (tampak lemas)


Gambar 3. kucing yang terinfeksi bakteri salmonella sp. (tampak lemas)

Komentar

  1. Klo kitim ke dari bandung ke malaysia apa harus d perlukan surat ijin masuk dari malaysianya

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

MANAJEMEN PAKAN PETERNAKAN KUDA DI INDONESIA (Klinik Hewan Happiness bandung)

Parvovirus (muntaber dogy)

Klinik Hewan Happiness Bandung (Dokter Hewan Praktek Bersama Bandung 24 jam)