Sahabat sahabat klinik hewan happiness maaf ini telat buletin tahun 2019 ini :), kesibukan juga start up lain (agro muda perkasa)
Kita diundang acara di Kedutaan Belanda Auditorium Erasmus Huis, Jalan Haji R. Rasuna Said Jakarta untuk forum bersama Prof. Franz Magnis Suseno SJ. & Prof. Dr. Maria Farida Indarti (Hakim Konstitusi pada Mahkamah Agung), memang tema nya ga nyambung dikit sama dokter hewan tapi ada undangan kesempatan ya sudah hihi,,
Ternyata menarik kita belajar tentang perlindungan HAM (Hak Asasi Manusia) & cosmopolitan citizen di negara negara Eropa, bermanfaat sekali ternyata yang dijunjung adalah martabat kemanusiaan :) dan perang kekerasan yang tidak pernah menyelesaikan masalah
Gambar 1. Prof Franz Magnis Suseno SJ & Prof. Dr. Maria Farida Indarti (Hakim Konstitusi pada Mahkamah Agung) sedang memberikan penjelasan tentang HAM & kekerasan perang tidak pernah menyelesaikan masalah :)
Ingus berat / jahat menular pada kucing (infectiosa feline rhinotracheitis) juga disebut pneumonitis. Penularan penyakit ini sangat cepat, terutama pada anak-anak kucing. Penyakit ingus jahat ini disebabkan oleh virus golongan herpes yang biasanya menginfeksikan secara kompleks bersama virus mikoplasma lainnya dalam alat pernapasan calicivirus (virus) dan Chlamydia (mikoplasma). Itulah sebabnya penyakit ini juga disebut penyakit alat pernapasan kompleks tingkat kematian ingus jahat ini cukup tinggi
1. Gejala dan Tanda
Gejala awal dari penyakit ini ialah kucing selalu bersin yang kemudian menderita demam dengan suhu badan 40-41o celcius, hilang nafsu makan dan depresif. Gejala lebih lanjut tampak adanya radang mata radang sinus hidung (sinusitis dan rhinitis), keluar air liur berlebihan ingus mengental yang mulai keluar dari lubang hidung serta mulai tampak luka di selaput hidung, mulut, bibir,atau lidah.
2. Pengobatan
Pengobatan diarahkan pada penanggulangan atau pengurangan gejala yang disebut terapi simptomatik. Selain itu, pengobatan dilakukan untuk memperkuat daya tahan tubuh melalui pemberian makan bergizi secara paksa. Untuk mencegah infeksi sekunder dan membasmi mikoplasma chlamydia, penderita diberikan antibiotik spektrum luas. Obat tetrasiklin salah satu obat yang cukup efektif mengatasi Chlamydia. Ingus yang keluar harus sering dilap. Bila tidak, ingus akan cepat mengering dan menyumbat hidung sehingga penderita akan sulit bernafas. Untuk mengurangi keluarnya ingus, berikan obat tetes hidung yang berisi ephedrine sulfate 0,25% sebanyak dua tetes untuk setiap lubang hidung.
Gejala lain yang perlu dikurangi atau ditanggulangi adalah radang mata dan reaksi alergi. Untuk mengobati radang mata dapat dipakai salep mata tetrasiklin sebanyak 5-6 kali sehari untuk mengurangi reaksi alergi , berikan tablet CTM dengan dosis 8 mg untuk kucing dewasa dan 4 mg untuk anak kucing dalam dosis yang terbagi 2-3 kali sehari.
3. Pencegahan
Pencegahan hanya dapat dilakukan melalui vaksinasi teratur sejak umur 7-8 minggu, terutama pada kucing ras. Agar diperoleh kekebalan yang baik, vaksinasi diulang dua kali dengan interval 3-4 minggu, lalu divaksinasi lagi setiap tahun. Vaksin terhadap penyebab penyakit terhadap pernapasan kompleks (herpes, calicivirus, dan Chlamydia) ini sudah lama ada di Indonesia dalam bentuk polivaksin.
4. Kesehatan Lingkungan
Virus penyebab penyakit ini disebarkan melalui ingus yang keluar dari hidung dan kotoran dari mata penderita. Untuk itu, penderita harus segera diisolasi/dikarantina. Selain itu, sebaiknya anda jangan memelihara kucing terlalu banyak karena penyakit ini berbanding lurus dengan banyaknya kucing yang dipelihara kucing yang terlalu banyak pun perlu mendapatkankan perhatian, gizi, dan perawatan individual yang kurang. Bila populasi kucing tidak terkontrol keberadaan dapat sebagai hama dan pembawa jenis penyakit lain
(tulisan ini dibuat setelah banyaknya 2 bulan terakhir ini klien pemilik kucing ke klinik hewan happiness, kucingnya terkena Infectiosa Feline Rhinotracheitis karena bandung dan sekitarnya musim dingin / kemarau dingin sehingga kucing lebih mudah turun daya tahan tubuhnya)
Jika ada komentar dan saran atas tulisan, terimakasih =)
Gambar 1. Kucing yang terinfeksi Infectiosa Feline Rhinotracheitis mengalami rhinitis dan sinusitis
Komunitas pengadopsi kucing :
Komentar
Posting Komentar