Parvovirus (muntaber dogy)

  Canine parvovirus sangat menular dan disebabkan oleh virus yang sangat resisten di lingkungan rumah. Penyakit anjing ini menyebabkan gastroenteritis parah dan sering kali menyebabkan komplikasi pendarahan. Jika anjing betina terkontaminasi selama kebuntingan, virus ini akan memengaruhi janinnya saat berkembang. Virus ini tidak dapat berplikasi sendiri, dan akibatnya harus menggunakan sel lain untuk membantunya berkembang biak. Pada anak-anak anjing, canine parvovirus akan mengkolonisasi sel-sel saluran pencernaan karena mereka beregenerasi dengan laju yang cepat. Canine parvovirus ini bisa berakibat fatal dan merupakan penyakit yang terus memengaruhi populasi anak anjing. Apa saja gejala virus parvo pada anjing? Anak anjing atau anjing dengan canine parvovirus akan menunjukkan berbagai gejala yang berbeda. Anda harus selalu memperhatikan: ·         Demam ·         Kelesuan ·         Diare (mungkin berdarah) ·         Muntah ·         Dehidrasi ·         Penurunan

Dog Distemper (canine distemper virus) CDV

 

Distemper, Penyakit Infeksi Virus yang Menyerang Anjing

#klinikhewanhappinessbandung :)

#dokterhewanbandung24jam :_

facebook twitter share to email

Distemper merupakan salah satu penyakit berbahaya dan mudah menular pada anjing. Kondisi ini dapat menyerang berbagai organ, mulai dari paru-paru, usus, hingga otak. Oleh karena itu, setiap pemilik anjing perlu mengetahui gejala distemper dan cara mengatasinya. 

Canine distemper adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus paramyxovirus. Penyakit ini lebih sering terjadi pada anjing, terutama yang belum mendapatkan vaksinasi lengkap dan anak anjing di bawah usia 4 bulan.


Gambar 1. anjing yang mengalami distemper virus (dog distemper) perlu penanganan serius



Gambar 2. Anjing yang mengalami CDV canine distemper virus sedang mengalami proses pemulihan. Terimakasih :)

Umumnya, paramyxovirus menyebar melalui udara atau kontak langsung dengan air liur hewan yang terinfeksi. Penularan distemper juga bisa melalui penggunaan mangkuk makan atau minum, mainan, serta tempat tidur yang digunakan pula oleh anjing penderita distemper.

Distemper pun biasanya lebih sering ditemukan pada anjing yang tinggal bersama dengan anjing lain, misalnya di tempat penampungan hewan. Meski lebih umum menyerang anjing, distemper juga dapat terjadi pada jenis hewan lainnya, seperti kucing, musang, rakun, dan rubah.

Gejala Distemper pada Anjing

Distemper pada anjing dapat menyerang saluran pernapasan, pencernaan, kulit, sistem kekebalan tubuh, dan otak. Setelah terpapar virus penyebab distemper, biasanya anjing akan mengalami gejala penyakit ini dalam waktu 3–6 hari. Berikut ini adalah beberapa gejala distemper yang dapat dialami oleh anjing:

  • Demam
  • Bersin dan batuk
  • Mata merah, berair, dan belekan
  • Kurang mau makan dan minum
  • Muntah
  • Diare
  • Buang air besar berdarah
  • Lesu
  • Sesak napas

Pada sebagian kasus, distemper yang tidak segera diobati bisa menimbulkan gejala lain berupa bantalan kaki serta hidung anjing kering, sehingga membuatnya merasa tidak nyaman.

Distemper juga dapat menyerang sistem saraf dan otak anjing dan menimbulkan gejala mirip rabies, seperti kepala miring, air liur berlebih, kejang, gemetaran, otot kaku dan berkedut, serta susah atau sakit saat bergerak.

Saat sudah terinfeksi virus penyebab distemper, anjing dapat menularkan virus ini pada anjing maupun hewan lain selama beberapa bulan ke depan.

Penanganan Distemper pada Anjing

Sampai saat ini, distemper belum bisa disembuhkan. Namun, penanganan bisa diberikan untuk mengatasi gejala distemper yang dialami anjing dan mencegah terjadinya komplikasi berbahaya.

Oleh karena itu, bila anjing kesayanganmu mengalami gejala distemper atau pernah kontak erat dengan anjing atau hewan lain yang terkena distemper, sebaiknya segeralah bawa ia ke dokter hewan.

Untuk menangani distemper pada anjing, dokter dapat memberikan cairan melalui infus atau minuman elektrolit guna mengatasi dehidrasi. okter juga akan memberikan antibiotik untuk mencegah terjadinya infeksi bakteri pada anjing, misalnya pneumonia.

Sementara itu, apabila anjing mengalami kejang karena distemper, dokter dapat memberikan obat antikejang.

Cara Mencegah Distemper pada Anjing

Meski distemper merupakan penyakit menular dan berbahaya, ada cara yang dapat dilakukan untuk mencegah anjing terserang distemper, salah satunya dengan pemberian vaksin distemper.

Pemberian vaksin ini dapat diberikan pada anjing yang berusia mulai dari 6 minggu dan akan dilakukan berulang setiap 3 tahun.

Bila anjingmu tidak dapat divaksinasi, sebaiknya hindari ia untuk bertemu atau ditempatkan dengan dengan anjing lainnya, terutama anjing yang berisiko terkena distemper atau yang belum diberi vaksin.

Selain melalui vaksinasi, distemper juga dapat dicegah dengan tetap menjaga kebersihan tempat tinggal serta tempat makan dan minumnya.

Peluang kesembuhan anjing yang terkena distemper sangat bervariasi, ada yang kondisinya cepat memburuk ada yang bisa sembuh dan pulih dengan cepat. Satu hal yang pasti, penyakit ini harus segera ditangani oleh dokter hewan agar tidak menimbulkan komplikasi yang berbahaya pada anjing.

Oleh karena itu, bila kamu melihat anjingmu mengalami gejala-gejala distemper seperti yang telah dijelaskan di atas, segeralah bawa ke dokter agar anjingmu mendapatkan pengobatan yang tepat.

 #klinikhewanhappinessbandung

#dokterhewanbandung24jam

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Klinik Hewan Happiness Bandung (Dokter Hewan Praktek Bersama Bandung 24 jam)

Klinik Hewan Happiness Jatinangor (bdg timur, jatinangor, & sumedang)

Berbagi pengalaman pengobatan distemper anjing :)